Tren Penggunaan Media Sosial selama Pandemi COVID-19 di Indonesia
Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, tren penggunaan media sosial di tanah air mengalami lonjakan yang signifikan. Masyarakat mulai bergantung pada platform-platform media sosial untuk mendapatkan informasi terkini seputar perkembangan pandemi, kebijakan pemerintah, dan juga untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman.
Menurut data yang dirilis oleh We Are Social dan Hootsuite, pengguna media sosial di Indonesia meningkat hingga 160 juta pengguna pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran media sosial dalam era new normal ini.
Dr. Rizki Halasan, seorang pakar media sosial dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa penggunaan media sosial selama pandemi COVID-19 telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. “Masyarakat Indonesia cenderung mencari informasi terkait COVID-19 melalui media sosial karena lebih cepat dan mudah diakses,” ujar Dr. Rizki.
Selain itu, tren penggunaan media sosial juga memengaruhi pola konsumsi informasi masyarakat. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Universitas Indonesia, sebanyak 70% responden mengaku lebih sering menggunakan media sosial untuk mencari informasi daripada media tradisional seperti televisi dan koran.
Namun, Dr. Rizki juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial. “Dalam situasi pandemi seperti sekarang, informasi yang tidak valid dan hoaks dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya,” tambahnya.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang, media sosial menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi secara massal. Namun, kita juga harus bijak dalam menggunakannya agar tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Semoga tren penggunaan media sosial selama pandemi COVID-19 di Indonesia tetap berdampak positif bagi masyarakat.