Peran solidaritas sosial dalam era media sosial semakin penting dalam membangun hubungan antarindividu di masyarakat. Saat ini, media sosial telah menjadi salah satu sarana utama bagi orang-orang untuk saling berinteraksi, berbagi informasi, dan juga berkolaborasi dalam berbagai hal. Namun, di balik kecanggihannya, media sosial juga seringkali diwarnai dengan berbagai konflik dan perpecahan.
Menurut Dr. John Drury, seorang ahli psikologi sosial dari University of Sussex, solidaritas sosial dalam era media sosial dapat membantu dalam memperkuat hubungan antarindividu dan membangun rasa saling percaya satu sama lain. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Dr. Drury juga menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan antarindividu dalam memperkuat solidaritas sosial di era media sosial.
Namun, solidaritas sosial juga dapat terancam oleh berbagai dampak negatif dari media sosial, seperti penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran bersama dari seluruh individu untuk lebih selektif dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi di media sosial.
Menurut Dr. Jan-Willem Van Prooijen, seorang ahli psikologi sosial dari Vrije Universiteit Amsterdam, solidaritas sosial dalam era media sosial juga dapat membantu dalam mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam sebuah penelitiannya, Dr. Van Prooijen menemukan bahwa solidaritas sosial dapat meningkatkan kepercayaan antarindividu dan memperkuat kerjasama dalam menghadapi berbagai krisis sosial.
Dengan demikian, solidaritas sosial dalam era media sosial memiliki peran yang sangat penting dalam membangun hubungan antarindividu yang lebih harmonis dan saling mendukung. Melalui kesadaran bersama dan kolaborasi yang baik, masyarakat dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.